بِسْمِ اللهِ الّرحْمنِ الّرحِيْمِ
Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar selalu bertaqwa,” (QS Al-Baqarah: 183).
Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Saat seseorang berpuasa, maka ia dituntut untuk menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasanya.
Karena, jika puasanya batal maka orang yang menjalankannya tidak mendapat pahala puasa.
Apa saja yang dapat membatalkan puasa? Yuk, kita simak!
1. Muntah dengan Sengaja
Muntah adalah mengeluarkan makanan atau minuman dari perut melalui mulut merupakan hal-hal yang membatalkan puasa.
Muntah atau mual bisa terjadi disengaja ataupun tidak dengan kondisi tertentu.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkannya, salah satunya yakni muntah yang disengaja.
Muntah yang dimaksud dengan memasukkan jari ke mulut. Hingga akhirnya makanan keluar kembali.
Jika seseorang muntah tanpa disengaja atau secara tiba-tiba, maka puasanya tetap sah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya menqada puasanya. Dan barang siapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya menqada puasanya,” (HR Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Dengan alasan, selama tidak ada sedikit pun dari muntahannya yang tertelan kembali.
Namun, jika muntahannya tertelan dengan sengaja, maka puasanya batal.
2. Sengaja Berhubungan Seksual
Hal-hal yang membatalkan puasa selanjutnya adalah berhubungan suami istri tidak pada waktunya.
Jika sengaja berhubungan seksual di siang hari saat puasa, bukan hanya batal tapi juga dikenai denda atas perbuatannya.
Melansir NU Online, denda tersebut yakni berpuasa selama 2 bulan berturut-turut.
Jika tidak mampu, seseorang wajib memberi makanan pokok senilai satu mud tau sekitar 0,6 kilogram beras kepada 60 fakir miskin.
Allah SWT berfirman:
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka.
Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu.
Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu,” (QS Al-Baqarah : 187).
3. Tidak mengendalikan Nafsu
Tidak bisa mengendalikan diri dan hawa nafsu termasuk hal-hal yang membatalkan puasa selanjutnya.
Meski begitu, Islam memperbolehkan kembali berhubungan suami istri jika sudah selesai melaksanakan puasa selama satu hari.
Begitu juga dengan dilakukan di malam harinya setelah berbuka puasa.
Sanksi diberikan sebagai sebagai ganti atas dosa yang dilakukan berupa berhubungan seksual pada saat puasa.
Apabila tidak mampu, kafarat tersebut tidak gugur dan tetap menjadi tanggungannya.
Pada saat ada kemampuan untuk membayar dengan cara mencicil, maka harus dilakukan dengan segera.
4. Keluarnya Air Mani (Sperma)
Air mani keluar akibat onani atau bersentuhan dengan lawan jenis akan membatalkan puasa.
Termasuk keluar meski tidak ada hubungan seksual di dalamnya.
Hal ini berbeda jika mani keluar karena mimpi basah, puasanya tetap sah dan bisa dilanjutkan.
Jika dilakukan karena kesengajaan dan tidak mampu menjaga hawa nafsunya, maka ini termasuk hal-hal yang membatalkan puasa.
Kesengajaan itu bisa disebabkan seperti melakukan aktivitas seperti:
- Masturbasi.
- Berciuman.
- Berpegangan dengan lawan jenis.
- Melihat aurat lawan jenis secara sengaja.
Air mani keluar tersebut keluar akibat timbul hasrat atau nafsu yang membuat puasa menjadi batal.
5. Merokok
Tidak hanya itu, merokok juga termasuk kegiatan yang dapat membatalkan puasa.
Hal ini pun juga sebagaimana ia tidak mampu menjaga hawa nafsunya dengan baik.
Melansir metro.co.uk, alasan larangan merokok di bulan Ramadan adalah karena mengandung partikel yang dapat mencapai perut.
Tentunya, ini akan membatalkan puasa dengan sepenuhnya.
Ini mirip dengan dupa, yang juga tidak diperbolehkan ketika berpuasa, karena partikel yang bisa dihirup orang
6. Menstruasi atau Haid
Tidak seperti laki-laki, perempuan bisa saja mengalami fase menstruasi setiap bulannya.
Dengan demikian, puasa adalah salah satu larangan saat haid dalam Islam bagi perempuan.
Para ulama mahdzab fiqh menyepakati bahwa keluarnya darah haid membuat seorang perempuan tidak boleh berpuasa.
Imam Nawawi, seorang ulama hadist mengatakan bahwa,
“Kaum muslimin sepakat bahwa perempuan haid tidak wajib salat dan puasa dalam masa tersebut,” (Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim, 3/250).
Darah haid yang dimaksud ini juga termasuk flek yang keluar seiring mendekati masa haid.
7. Masa Nifas
Masa nifas juga termasuk hal-hal yang membatalkan puasa bagi perempuan.
Selain hal-hal yang membatalkan puasa, perempuan haid atau nifas wajib untuk mengganti puasanya.
Umumnya darah haid keluar selama satu minggu, dan paling lama berlangsung selama 15 hari.
Sementara itu, masa nifas biasanya 40 hari, sedangkan paling lama adalah 60 hari.
Apabila setelah itu tidak ada lagi darah yang keluar, maka perempuan telah suci dan harus mandi wajib.
Jika masih tersisa waktu untuk puasa dalam bulan Ramadan, maka wajib menjalankan puasa hingga hari Idulfitri.
Baca Juga: Ini Aturan dan Doa Sholat Tarawih Ramadan selama Pandemi, Catat!
8. Sengaja Memasukkan Benda ke Organ Dalam
Dilansir NU Online, dalam kitab Fath al-Qarib dijelaskan hal-hal yang membatalkan puasa ini juga tak kalah penting.
Ini termasuk ketika ada benda (ain) yang masuk dalam salah satu lubang.
Artinya yang berpangkal pada organ bagian dalam, yang dalam istilah fiqih biasa disebut dengan jauf.
Jauf adalah lubang mulut, telinga, dan hidung. Ini memiliki batas awal yang ketika benda melewati batas tersebut maka puasa menjadi batal.
Dalam hidung, batas awalnya adalah bagian yang disebut dengan muntaha khaysum (pangkal insang). Ini letaknya sejajar dengan mata.
Untuk organ telinga, batasannya adalah yang sekiranya tidak telihat oleh mata.
Sedangkan dalam mulut, batas awalnya adalah tenggorokan yang biasa disebut dengan hulqum, dikutip dari Syekh Zainuddin al-Maliabari, Fath al-Mu’in, juz 1, hal. 259.
9. Memasukkan Benda ke Lubang Urine dan Dubur
Beberapa kondisi lantaran masalah penyakit juga salah satu yang membatalkan puasa saat Ramadan.
Selain itu, mengobati dengan memasukkan benda pada qubul dan dubur juga tidak diperbolehkan.
Misalnya pemberian obat bagi orang yang sedang mengalami ambeien dan juga mereka yang sakit dengan memasang kateter urine.
Jika dilakukan, maka dua hal tersebut dapat membatalkan puasa.
10. Hilang Akal
Seperti halnya rukun salat, orang yang berpuasa juga harus dalam keadaan sadar atau waras.
Ketika seseorang gila saat sedang melaksanakan puasa, ini termasuk hal-hal yang membatalkan puasa.
Gejala ini bisa terlihat dari perilaku mereka yang tidak sesuai dengan orang normal biasanya.
Yakni gila karena tidak bisa membedakan perkara halal dan haram serta perilaku baik dan tidak.
Orang tersebut maka dianggap sudah keluar dari kewajiban berpuasa.
11. Mabuk Alkohol
Di luar itu, seseorang yang sedang mabuk akibat konsumsi alkohol pun bisa membatalkan puasa.
Dampak alkohol untuk kesehatan memang tidak baik, beberapa efek negatifnya yakni:
- Mengganggu sistem pencernaan.
- Tidak fokus bekerja.
- Hilang kesadaran.
Selain minum alkohol, ini juga berlaku bagi mereka yang mencium produk berbau memabukkan.
12. Pingsan
Pingsan bisa disebabkan dari masalah kesehatan ataupun karena kurangnya stamina tubuh.
Jika ini terjadi, maka termasuk dalam hal-hal yang membatalkan puasa.
Pingsan membuat penderitanya tak sadarkan diri atau hilang kesadaran.
Sama seperti gila, ini juga tidak memiliki kewajiban untuk melanjutnya puasanya.
13. Murtad atau Keluar Islam
Murtad adalah keluarnya seseorang dari agama Islam. Misalnya orang yang sedang puasa tiba-tiba mengingkari keesaan Allah SWT.
Selain termasuk hal-hal yang membatalkan puasa, ada yang perlu dilakukan bagi mereka yang melakukannya.
Artinya, mereka berkewajiban untuk segera mengucapkan syahadat serta mengqada puasanya.
14. Makan dan Minum dengan Sengaja
Makan dan minum adalah hal-hal yang membatalkan puasa.
Meski keduanya adalah kebutuhan, namun hal ini dilarang selama seseorang menjalankan puasa.
Ini adalah tantangan lain yang dihadapi saat puasa agar seseorang bisa mengendalikan dirinya.
Islam tidak mengajak atau membuat tersiksa umat yang menjalankannya.
Allah SWT memberikan perintah menahan nafsu makan dan minum hanya dari pagi hingga magrib.
Sedangkan, di waktu setelahnya umat Muslim harus berbuka dan menjalankan sahur.
15. Menelan Dahak
Moms harus tahu, jika menelan dahak juga termasuk hal-hal yang membatalkan puasa, lho.
Ini berlaku apabila seseorang mengeluarkan dahak yang sudah dikeluarkan ke rongga mulut, lalu ditelan kembali dengan sengaja.
Menurut beberapa pendapat ulama, dahak berasal dari pangkal hidung, alias tidak keluar dari mulut.
Oleh sebab itu, hal ini mirip dengan muntah, dan masih memungkinkan seseorang untuk menghindarinya.
16. Berenang
Manfaat berenang untuk kesehatan memang cukup baik.
Berenang sebenarnya diperbolehkan saat berpuasa. Namun, Moms harus menjaga agar tidak ada air yang masuk ke tubuh, ya.
Hal ini pastinya sulit untuk dihindari, jadi ada baiknya jika Moms menunggu hingga waktu berbuka saja untuk berenang.
Hal yang Merusak Pahala Puasa
Dalam melaksanakan puasa, selain menghindari hal-hal yang membatalkan puasa, ada juga aktivitas yang merusak pahala puasa.
Ada beberapa hal yang merusak pahala puasa, seperti berikut ini.
1. Rasa Marah
Marah bisa menjadi tanda bahwa seseorang tidak bisa menahan hawa nafsunya.
Bahkan, Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sangat tidak menyukai orang yang sering marah.
Karena salah satu makna berpuasa adalah menahan hawa nafsu, maka marah bisa mengurangi pahala puasa.
2. Bohong
Ini bukan hanya akan merusak pahala puasa, akan tetapi merupakan hal yang harus dijauhi meski sedang tidak berpuasa.
Sebab, dampak berbohong tidak hanya akan dirasakan oleh diri sendiri tapi juga untuk orang lain.
Maka, berbohong tidak boleh dilakukan, termasuk saat mengerjakan puasa.
3. Tidur Sepanjang Hari
Pernah mendengar bahwa kegiatan baik apa pun akan diberi pahala, termasuk tidur?
Meski benar, namun jangan dijadikan alasan agar bisa tidur sepanjang hari.
Meski tidak termasuk hal-hal yang membatalkan puasa, namun tidur sepanjang hari akan mengurangi pahala.
4. Melihat Lawan Jenis dengan Hawa Nafsu
Menahan hawa nafsu bukan hanya menahan amarah, tapi juga menahan diri dari pandangan mata dengan lawan jenis.
Melihat lawan jenis dengan hawa nafsu merupakan salah satu hal yang mengurangi pahala puasa.
Akan lebih baik untuk mengalihkan perhatian, dengan membaca Alquran, misalnya.
5. Bergosip atau Bergunjing
Bergunjing atau bergosip merupakan salah satu hal yang mengurangi pahala puasa.
Ini juga perbuatan yang sangat dilarang oleh Allah SWT.
Sebab, bisa jadi hal yang digosipkan tidak terjadi dalam kehidupan nyata. Akibat yang ada malah akan mendatangkan fitnah hingga bisa merugikan orang lain.
Tujuan Puasa Menurut Islam
Puasa berasal dari bahasa Arab, yakni shaum atau shuwam yang berarti mencegah atau menahan.
Dalam Islam, puasa merupakan salah satu ibadah untuk manusia agar bisa menahan hawa nafsunya.
Ini mulai dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari.
Berikut beberapa tujuan dari melaksanakan puasa, yakni:
1. Baik untuk Kesehatan
Dalam dunia medis, puasa pun menjadi istilah yang dikenal karena memiliki banyak manfaat.
Salah satunya menurut penelitian Journal of Research in Medical Sciences yang menunjukkan bahwa puasa Ramahan juga bermanfaat bagi kesehatan.
Adapun beberapa manfaatnya yakni sebagai cara untuk mengeluarkan racun dari tubuh, hingga mencegah berbagai penyakit berbahaya.
2. Belajar Menahan Diri
Dalam Islam, puasa bukan hanya sekadar masalah penyakit atau kesehatan.
Sebab, puasa menjadi waktu bagi seseorang untuk belajar mengendalikan diri.
Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang berpuasa itu meninggalkan syahwat, makan dan minumnya,” (HR Bukhari dan Muslim).
3. Mengendalikan Hawa Nafsu
Puasa dalam Islam bertujuan untuk membentuk pembiasaan diri manusia terhadap pengendalian diri atau hawa nafsu.
Allah SWT juga melatih umat Islam untuk tahan akan godaan nafsu setiap cobaan yang dihadapinya.
Jika godaan nafsu yang kecil mampu ditepis, maka nafsu-nafsu lain pun akan mampu dikendalikan.
Hal ini karena terbiasa mengendalikannya saat berpuasa, khususnya puasa di bulan Ramadan selama satu bulan penuh.
Demikian beragam hal-hal yang bisa membuat puasa batal atau meluruhkan pahalanya.
Segera hindari hal-hal yang membatalkan puasa agar tidak hanya lapar dan haus yang terasa, tapi juga mendatangkan pahala dan keberkahan!
Sumber:
https://www.orami.co.id/magazine/hal-hal-yang-membatalkan-puasa